Basically no one who try to be the one soon.

Rabu, 05 November 2014

Polska

Rasanya gak adil kalo segala macam blog stuffs isinya cuma sedih, panik, capek, galau dan segala macam kebaperan. Bahkan klimaks dari beberapa rangkaian post pun tidak tercantum. Awalnya bikin tugas pkn bikin koran, mau ide bikin tentang Gdansk. Akhirnya malah sibuk throwback ke foto-foto. Ternyata fotonya ga jelek-jelek amat (or it strongly proved that digital camera and an iphone can make even a dummy's photos look great).

I really can't tell how glad I am to go there.
Polandia. Eropa.
.
.
.
.
Sebelumnya belum pernah naik pesawat, belum pernah keluar Pulau Jawa pula. Gila.

Ini salah satu pencapaian terbesar dalam hidup gua.

10-25 Agustus 2014
Jakarta - Singapura - Istanbul - Warsawa - Krakkow - Lodz - Torun - Gdansk - Warsawa - Istanbul - Singapura - Jakarta - Bogor
Ditambah lagi gua orangnya panikan. Duar banget itu sih. H-beberapa hari di-cheesy-in Manik Dea (ini sesunggunya beda konteks). H-1 panik separah-parahnya panik. di-cheesy-in lagi sama Aldhi, Nana, dan beberapa orang lain. Ibu dan keluarga di rumah juga panik melihat gua panik. Hahaha ketauan banget emang cengengnya.

Sampai Warsawa belum kerasa banget bedanya. Palingan jadinya di sana salat subuh maksimal jam 5 dan salat isya baru mulai jam 9 malam. Di Krakkow baru semuanya menggila (btw itu ternyata dibacanya Krakuv. Jadi W dibaca V dan harusnya ada curek di huruf O makanya dibacanya jadi U). Ketemu semua orang dari luar negeri, yang emang sophisticated banget geo-nya dan ah udahlah. Pembelajaran bahasa Inggris 11 tahun ditambah ILP baru berasa kepake sekarang, Udah kayak International Meeting yan kayak di film film. Baru pertama dateng, si cewek Australia langsung ngajak diskusi tentang urban sprawl di Melbourne. Ah. (fyi, doi dapet emas loh).
 

Pertama, jangan bandingin pelaksanaan olimpiade di luar negeri khusunya Eropa bakal sefenomenal Indonesia. Jangan bayangin hotel bintang lima, yang dari hotel ke tempat tes ke mana-mana pake bis. Those are definitely wrong. Hotelnya homey banget, lebih mirip asrama daripada hotel (tapi tetep lebih bagus dari Kartini). Dari hotel ke tempat tes jaraknya cukup jauh. Dan jalan kaki. Begitu pula dari tempat tes ke tempat makan. Jalan kaki lagi. Makannya ga pake nasi dus, tapi kayak ikut makan di kafetaria  kantin mahasiswa. Makanannya ga Indonesia banget. Banyak babi. Dan mereka ga kenal waktu salat dan ga kenal mushalla. Ada lagi air mineral berkarbonasi yang awalnya aneh banget dan sekarang malah dikangenin.

Masalah yang lain adalah si jalan kaki itu. Segini gua kalo di rumah sama di sekolah jalan udah termasuk yang cepet banget. Di sini biar bisa berjejer sama bule gua harus jalan dengan langkah yang dua kali lebih panjang dan udahlah itu mah pokoknya cape. Pasti karena emang badan gua sama mereka jauh banget dan yang kedua udara di sana dingin (mirip Gunung Bunder tempat UPBA pagi-malam, sama kuburan di UPT juga, rata-rata siang hari 15 derajat).

Tes-tesnya ya gitu. Jadi ternyata sistemnya setiap habis tes langsung refreshing, tes, refreshing, tes lagi, dsb. Buat gua refreshing nya ga semenyenangkan itu. Yang ada makin capek tau ga. Jadi, hari pertama tes tulis terus lanjut ke Old Town nya Krakkow. Ada bagian yang kita disuruh keliling bagian bawah tanahnya Krakkow dan itu capek (gila seluruh kota lu kelilingin tapi bagian bawahnya) dan mungkin gara-gara tur guide nya ga enak, dan itu hujan, lepek, dan segala macam.


The famous Krakow's St. Mary's Church kehujanan dan mendung

 
Ada saat-saat di mana gua bangga banget jadi anak Pramuka. Gua ga merasa sia-sia ga merasa gabut jadi Waprad hahaha. Hari kedua, Pieniny Mountain. Perbatasan Polandia-Slovakia. Dunia semakin mendingin. Naik sepeda 10 km keliling gunung, hujan-hujanan. Ga ngerti gua ini sebenernya panitianya sengaja atau sabotase biar tuan rumah yang menang. Yang parah sih pas baliknya, dengan badan basah kehujanan, kita naik getek (it is said on the brochure "boat rafting"). Bayangin aja kalo baju lu basah terus lu malah ga gerak diem terus, sementara udara dingin banget. I just couldn't stop giggling at that time. Informasi tambahan, gua ga bawa jas hujan. Itu untung banget si jaket pelatnas igeo kita waterproof:").

Ini di Slovakia, dibalik gerbang adalah Polandia

Hari ketiga yang paling berat. Tes praktek, tes praktek, tes multimedia, malam budaya. Multimedia gua peringkat 106 HAHAHA. Dan malam budaya mana gua bisa nari. Besoknya tes praktek lagi, terus ke Auswitz-Birkenau, dan kalo ga salah besoknya ke Old Town Krakkow lagi. Tapi yang ini ke Wawel Castle juag (ingaet hayo gimana cara baca W). Terus udah sih pengumuman. Pulang. Dan post trip gitu keliling Polandia.

I actually planned to make this post shortly. But, that's not working, right?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar